Di zaman yang serba modern seperti
sekarang ini, Handphone sudah bukan merupakan barang mewah lagi, hampir
semua orang di berbagai belahan dunia memilikinya, baik itu yang kaya
maupun yang miskin, dari penjual koran hingga pejabat pemerintahan,
orang-orang di desa maupun di kota, petani maupun polisi, serta guru
maupun siswa hampir semuanya memiliki barang ini. Keberadaan alat
tersebut sangat dirasakan manfaatnya dan telah menyebabkan kemajuan yang
sangat pesat dalam bidang komunikasi, melalui Handphone kita bisa
dengan mudah berkomunikasi dengan teman-teman, keluarga, maupun guru
dengan siswa ataupun sebaliknya. Di lingkungan masyarakat, benda
tersebut bukan lagi merupakan barang yang eksklusif, melainkan sesuatu
yang sudah sangat biasa.
Penggunaan Handphone dalam dunia
pendidikan sampai sekarang masih terus mengundang pro dan kontra, baik
itu dari kalangan pelajar, guru maupun pejabat pemerintahan. Sepertinya
Handphone hanya berguna untuk menelepon, menyampaikan dan menerima SMS,
mendengarkan musik, menonton tayangan audiovisual dan game, tak ada
manfaat yang berarti dalam dunia pendidikan sehingga harus dilarang
untuk dibawa dan dipergunakan siswa di lingkungan sekolah. Namun ketika
ada larangan membawa Handphone ke sekolah, menjadi suatu hal yang
ganjil, karena usia siswa SMA merupakan masa kritis yang mampu membawa
anak pada sikap kritis terhadap dirinya dan lingkungannya (termasuk
terhadap produk teknologi), dan masyarakat sudah bisa menerima kehadiran
teknologi tersebut.
Lantas apakah sudah tepat kebijakan
yang dibuat selama ini bahwa para siswa dilarang membawa HP sementara
para guru bisa dengan bebas ber-HP ria bahkan di saat proses
pembelajaran sedang berlangsung? Tidak adakah jalan lain untuk
menjadikan produk teknologi HP sebagai sarana pembelajaran di sekolah
kita? Bukankah sangat tidak wajar jika para guru melarang siswa-siswinya
menggunakan Handphone di sekolah dengan alasan dapat mengganggu proses
belajar-mengajar sementara dia sendiri terkadang tanpa rasa bersalah
menerima telepon atau SMS ketika sedang menjelaskan pelajaran di kelas
yang justru hal itulah yang akan sangat mengganggu proses pembelajaran
karena aktifitas belajar-mengajar dalam satu kelas tersebut akan
terhenti? Jika seperti ini, bagaimana kita bisa memperkenalkan kegunaan
teknologi yang benar terhadap siswa, tanpa memberikan contoh yang baik.
Dunia pendidikan kita kian jauh dari
realitas masyarakat, di satu sisi berambisi untuk menguasai kemajuan
teknologi namun di sisi lain justru menghambat interaksi siswa dengan
produk teknologi. Kehadiran Handphone merupakan bagian yang tak
terelakkan dalam kehidupan siswa, sehingga perlu disikapi secara
bijaksana, supaya tidak menimbulkan kesan bahwa sekolah anti dan tidak
mampu mengadaptasi kemajuan teknologi. Pengenalan etika berkomunikasi
dengan mempergunakan HP merupakan hal yang vital untuk dilakukan, kapan
HP harus Off dan kapan harus On.
Sebagian besar sekolah juga melarang
siswanya membawa HP dengan alasan untuk menghindari peredaran
video-video porno apalagi pelakunya menyangkut siswa-siswi dari sekolah
tersebut sehingga dapat merusak nama baik sekolah. Tapi apakah dengan
melarang siswa membawa Handphone, dapat menjamin bahwa hal-hal seperti
itu tidak akan terjadi? Bukankah para siswa juga bisa saja melakukannya
di luar jam sekolah? Larangan ini patut dipertanyakan, karena pada
hakikatnya HP diciptakan untuk membantu memperlancar komunikasi. Tujuan
yang bisa menyusutkan jarak dan bahkan dengan teknologi visual,
komunikan bisa saling bertatap muka meski berada di benua yang berbeda.
Apakah kita akan selalu surut terhadap suatu produk hanya karena ada
dampak negatif yang mengiringinya? Tentu tidak! Kita bisa menelusuri
penyebab terjadinya dampak tersebut dan terus mengembangkan dampak
positif dari produk teknologi komunikasi.
Sadarkah kita bahwa ketakutan kita
selama ini terhadap dampak negatif dari Handphone telah mengubur jutaan
ilmu pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari Handphone tersebut?
Kehadiran internet dalam Handphone telah menjadi hal yang sangat penting
dalam dunia pendidikan. Dengan internet sekolah dapat membangun
jaringan dengan sekolah-sekolah lain dan para siswa bisa mendapatkan
beragam informasi yang dibutuhkan untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan hanya dengan membaca
buku-buku yang telah ada dan mengunjungi perpustakaan sekolah. Bahkan
di sebuah sekolah di Surabaya, salah seorang siswanya berhasil
menjadikan produk teknologi HP sebagai subyek penelitian, dimodifikasi
menjadi remote untuk mematikan jaringan listrik di rumah. Kreativitas
yang mampu memenangkan sebuah kompetisi ilmiah antar pelajar. Jika
demikian, HP merupakan benda di sekitar kita yang bisa dimanipulasi
untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam mensejahterakan manusia.
Di tengah gencarnya berbagai produk
teknologi pada saat ini, dunia pendidikan harus menyadari untuk kian
mengakrabinya dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi pembelajaran di
sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, lahirnya produk
teknologi baru, dapat menjadi sumber inspirasi baru bagi sekolah untuk
mengenal dan mensosialisasikannya terhadap siswa di sekolah. Mengenalkan
produk teknologi, etika penggunaan dan manfaatnya bagi manusia.
Larangan, akan menumbuhkan perlawanan. Beberapa hal yang kurang atau
bahkan tidak diperhatikan dalam etika penggunaan HP merupakan hal yang
paling krusial untuk dijadikan titik fokus sekolah, sehingga mampu
memberikan pembelajaran terhadap siswa mengenai kegunaan produk
teknologi yang diciptakan untuk dapat menjadikannya bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
Pesan terakhir dari penulis, pihak
sekolah sebaiknya meninjau lebih jauh mengenai dampak positif dan
negatif dari penggunaan Handphone oleh para siswanya sehingga mampu
menciptakan kebijakan yang tepat supaya kita terhindar dari dampak
negatifnya namun tidak menghapus dampak positif dari penggunaan
Handphone tersebut. Hal yang mungkin semestinya dilakukan oleh sekolah
adalah tidak melarang siswa membawa Handphone namun juga tidak
membebaskan siswanya menggunakan Handphone tersebut. Di sini maksudnya
sekolah memperbolehkan siswanya membawa Handphone namun dengan
batasan-batasan tertentu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan, sekolah mensosialisasikan kepada para siswanya mengenai etika
penggunaan Handphone supaya tidak mengganggu proses pembelajaran dan
dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jangan takut dengan dampak negatif
dari suatu hal, tapi jauhkanlah ketakutan itu dengan mengembangkan
dampak positifnya. Karena sesungguhnya hal yang dinilai positif dapat
menjadi sangat merugikan jika kita tidak dapat menyikapinya dengan baik,
dan sebaliknya hal yang dinilai negatif dapat menjadi sangat bermanfaat
jika kita bisa mengelola dan mengembangkan dampak positif dari hal
tersebut serta meminimalisir dampak negatifnya sehingga dapat bermanfaat
bagi kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar